Saturday, September 4, 2010

Cerita seorang SpPD-K Ginjal Hipertensi

Keluhan utama (yang membuat datang ke dokter) : nyeri dada kiri, menjalar sampai ke bahu kiri dan lengan kiri
Anamnesa : seorang pasien, wanita, 25 tahun datang dengan keluhan utama nyeri dada kiri, menjalar sampai ke bahu kiri dan lengan kiri sejak 5 hari yang lalu. Nyeri timbul saat pasien sedang istirahat, ataupun beraktivitas ringan. Nyeri disertai rasa kebas diujung-ujung jari. Migraine juga dirasakan sejak 5 hari yang lalu, hilang dengan obat penghilang nyeri, 3-4 jam setelah minum obat timbul lagi. Disertai juga dengan nyeri tengkuk. Tidak ada keluhan lainnya
PF : TD 150/90 yang lainnya dbn
saat memeriksakan diri di klinik dekat rumah,diberi obat : amlodipin 5 mg, xanax, neurosanbe plus
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah, kira kira begitulah yang menghantarkan aq untuk memeriksakan diri ke seorang dokter spesialis atas saran dari dokter yang di klinik. Setelah melakukan pemeriksaan dan medengarkan panjang lebar penjelasanku, :
Dr. SpPD-K Ginjal Hipertensi :*mimik serius, dahi mengkerut* saya rasa anda tidak hipertensi . anda hiper ansietas, maaf yah, anda ituu… termasuk orang yang punya kepribadian negative thinker, mau apa-apa yang anda pikirkan itu negatifnya terus, sehingga bawaan anda hiperansietas, itulah yang menyebabkan tekanan darah (TD) naik. Saya tidak mudah untuk mengatakan orang itu pengidap hipertensi, saya rasa anda masih muda, sehat, anda harus bisa mengubah perilaku tersebut, karena sangat mengganggu aktivitas anda, dan akan diturunkan kepada anak anda. Maaf saya boleh tau latar belakang pendidikan anda?
Me : hum… eng… saya… dokter, doc
Dr. SpPD-K Ginjal Hipertensi :*mimik mengejek yang amat sangat terlihat jelas* aduh… kasian sekali anda.. heh… *mimik pura-pura terkejut* oh! *kedua tangan menutup mulut* aduuhhh maaf maaf saya keceplosan! Maaf yah *menunduk dengan mimik mengejek*
Me : ehehehehehehe… *salting*
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebagian cerita dari kunjunganku untuk berkonsultasi ini aq post supaya kita semua bisa belajar kalau… tolong jangan mengejek pasien-apalagi sudah jelas-jelas mengejek kemudian pura pura keceplosan seperti dokter yang aq ceritakan diatas… sekalipun gelar anda panjaaaaaang banget dan bergengsi, pasien-dokter kan juga manusia, tapi bukan berarti pasien lain bisa diperlakukan seperti itu. Aq keluar dari pintu dengan hati lega karena tidak punya masalah kesehatan yang serius tapi, konsultasi yang baik itu diirusak dengan perilaku arogan 1 menit, amat sangat disayangkan. Aq ga akan lagi berkonsultasi ke dokter tersebut dan, tidak akan merekomendasikannya ke orang-orang, kalau keluhan ini muncul lagi, aq akan pergi ke dokter lain. Padahal sebenernya aq merasa tidak memerlukan second opinion, but, on our last 5 minutes session, he ruined his own reputation. Hari itu, aq pulang dari salah satu rumah sakit yang bisa dianggap elite dikota ini dengan membawa pelajaran yang berharga.

Ringkasan Perjalanan

Sudah lama sejak terakhir sekali menulis… mengetik lebih tepatnya, awalnya bersemangat sekali untuk meng-update blog ini, tapi rintangan demi rintangan yang di hadapi saat menjalani masa Her Coas membuat aq tidak ingin menyentuh laptop… sifat yang tidak baik untuk ditiru dan dipertahankan, tapi, yah,, itulah aq apa adanya… rasanya seperti hampir putus asa, ditambah lagi penekanan yang luar biasa dari my lifetime partner untuk segera menyelesaikan pendidikan.Font sizeSalah satu syarat orang tua saat menerima lamaran kakanda (cieeee…) yang pendidikannya harus selesai, makanya my lifetime partner agak terbebani dengan itu. Sudah sempat kuputuskan untuk mengabaikan saja blog ini, tapi, lama kelamaan nyesak juga rasanya, tidak punya media berekspresi, jadi kuputuskan untuk mulai mengetik lagi, walaupun mungkin tidak akan sering ter-update.
Rehabilitasi Medik
Bagian ini mempertemukanku dengan seorang sahabat baru ^_^, sahabat yang membuat proses Her lebih menyenangkan dan mebuatku lebih bersemangat untuk segera menyelesaikan pendidikan. 2 minggu di RehabMedik sangat menyenangkan, pergaulan meluas keadik-adik tingkat yang manis-manis, dan yang membuat aq enteng menjalaninya karena aq hanya perlu untuk mengulang pre dan post test; karena nilai ujian sudah A. Sebab musabab aq harus mengulang bagian ini 2 minggu itu sangsi karena nilai TL… terlambat mengumpulkan berkas… alasan inilah juga yang dipakai konsulen yang baik hati untuk aq tidak perlu ujian lagi.
Interna
Waaahhhh ternyata menyenangkan sekali co-as dibagian ini, sekali lagi aq jadi mengenal adik-adik tingkat yang baru masuk koas, mengenal lebih dekat kakak kakak tingkat yang juga bagian dari sisa-sisa filtrasi perjuangan, lebih mengenal banyak residen, dan membuat hubunganku dengan beberapa teman yang seangkatan yang juga mengulang di Interna menjadi lebih dekat. Entah kenapa, pengurusan berkas menjadi lebih ringan terasa, dan aq merasa lebih siap untuk menghadapi ujian maybe it’s because of my new crocs hehehehehe. Konsulen-konsulen di Interna yang perempuan itu cantik cantik dan modis, dan mereka juga ramah dan tidak gila hormat. Sekali lagi,Her 5 minggu di Interna juga karena urusan berkas ~phew…
Mata
Membicarakan bagian ini membuat muak, aq tidak mau lagi berurusan dengan seorang residen yang waham kebesaran dan berlagak Don Juan. Aq mengulang di bagian ini karena tidak diberikan kesempatan ujian oleh penguji yang sudah aq kejar-kejar 2 tahun lamanya akhirnya aq menyerah, ngurus nilai TL, Her 2 minggu, ujian, voilaaaa… lolos. Tau tau begini aq ngurus nilai TL saja, daripada harus menunggu 2 tahun untuk ujian.
Pediatri
Yang bagian ini ceritanya panjang, intinya aq harus mengulang dari awal karena Aff(berhenti) di minggu ke7-8 Coas karena satu dan yang lain hal yang tidak ingin aq ingat ingat lagi. Jadinya jeng jeng 10 minggu di Pediatri jaga dengan beberapa adik tingkat yang tidak punya tanggung jawab, dan 1-2 orang residen yang pemalas dan tukang “satu jari” (istilah buat residen yang suka nyuruh nyuruh), ditambah dengan rekor wabah DBD yang ruarrrrrrr biasa…. Hum… intinya… walaupun dengan tertatih tatih semuanya terlewati
Aq berterima kasih sekali pada Tuhan Yesus, melalui proses HER ini aq diberi sahabat-sahabat baru dan kami masih selaing memberi kabar dan motivasi sampai sekarang, itu semua tidak ternilai harganya, seperti diberi tambahan saudara, memang menyenangkan yah kalo merasa dikasihi…  makanya ayo kita saling mengasihi
8 tahun lamanya yang aq perlukan untuk menyelesaikan pendidikan dokter ini, terhitung lama memang, merantau jauh dari orang tua, selain masuk di Fakultas Kedokteran aq juga sekolah di Fakultas Kehidupan… intinya…selesai juga…
Selesai??
Setelah pelantikan dokter, selesai? Ternyata tidak sodara-sodara! Big NO
Sekarang aq sudah tidak merantau lagi, duduk manis di meja makan sambil menuangkan isi otak lewat jari jemari sambil nge-Pringles dan nge-tea sambil sekali-kali merilik pemandangan kota dari lantai 21 sambil menunggu kembalinya my lifetime partner dari kantor.
Aq tidak punya kesibukan dan setiap hari harus mencari-cari kesibukan biar masih merasa manusia hehehe… rasanya memang aneh dari kegiatan yang luar biasa padat yang kadang-kadang makan pun ga sempat kemudian ‘cuman’ jadi IRT sedangkan beberapa (baca:hampir semua) teman yang pelantikan bersama sudah punya kesibukan jadi dokter PTT daerah atau dokter magang, kenapa diriku tidak?
Karena di kota ini, tempat domisili aq sekarang, syarat minimal untuk kerja ya harus sudah punya STR, untuk punya STR kami para dokter harus melewati UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia), setelah lulus ngurus STR, sudah? B.e.l.u.m. Aq harus mengikuti beberapa kursus yang menjadi poin penting untuk para dokter, EKG, ACLS, ATLS, GELS, Hiperkes yang notabene tidak murah, setelah itu bolehlah anda mengajukan resume ;) . Disini aq ga akan membahas tentang semua itu, karena sudah banyak blog dokter di Indonesia ini yang bisa dijadikan referensi, salah satu blognya
Dokter Nida.
Kenapa teman-temanku yang lain bisa? Entahlah… aq juga tidak mengerti sistem administrasi birokrasi di negri ini. Mungkin karena tinggal di kota besar, persaingan lebih ketat, atau DinKes-nya rajin merazia standar pelayanan medik rumah sakit atau klinik. Kalau di daerah,apalagi daerah yang membutuhkan dokter, memang agak sulit untuk diterapkan aturan yang berlaku… peraturan memang dibuat untuk? …dilanggar…
Ya sutralahhhh… aq berusaha untuk memperbaiki dari diri sendiri dulu, menjadi pribadi yang lebih baik. Sekarang aq sedang menunggu hasil UKDI… karena persiapannya tidak mantap dan lagi punya masalah pribadi saat itu aq agak pesismis untuk bisa lulus; btw aq sudah mendaftar untuk mengikuti kursus EKG, GELS, dan ACLS tinggal menunggu pelaksanaannya saja yang kurang lebih 2 bulan lagi sambil juga mencari info tentang kursus-kursus yang lain.
Tetap semangat!!